Thursday 24 April 2014

Pendidikan Cinta Lingkungan Kepada Anak



Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Secara global, thermometer sudah meningkat lebih dari 1 derajat Fahrenheit (0,8 derajat Celcius), dan bahkan lebih di daerah kutub yang sensitif. Dan efek dari peningkatan suhu tidak menunggu untuk beberapa waktu yang berjauhan. Ini telah terjadi sekarang. Tanda-tanda yang muncul di seluruh, dan beberapa darinya sangat mengejutkan. Pemanasan menyebabkan mencairnya gletser dan es tidak hanya laut, itu juga pergeseran pola curah hujan dan pengaturan hewan bergerak.
Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

1.         Iklim mulai tidak stabil
Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

2.         Peningkatan permukaan laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.

3.         Suhu global cenderung meningkat
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Eropa Barat, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4.         Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

5.         Dampak sosial dan politik
Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.

Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes aegypti), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)

Di alam terjadi proses hubungan timbal balik, saling ketergantungan antar komponen. Apa yang dibuang akan menjadi bahan baku bagi yang lain, sehingga tidak ada komponen yang hilang dengan percuma. Selain itu, di alam tidak ada yang gratis, oleh sebab itu semua dinamika komponen pendukungnya berpengaruh pada lingkungan, termasuk hasil perbuatan manusia. Oleh sebab itu jika kita ingin memperoleh lingkungan yang berkualitas baik, maka kita juga harus memperlakukan lingkungan dengan baik.

Seperti yang diuraikan diatas, begitu dahsyatnya efek dari rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global, dimana dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global pada masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim pada masa depan.

Kerusakan yang parah dapat di atasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca.

Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Dari dua cara mudah diatas, satu cara yang paling mudah yang dapat kita semua lakukan adalah dengan dengan peduli terhadap keberadaan pohon. Pepohonan adalah bagian dari kehidupan dan keberlangsungan peradaban manusia. Bayangkan bumi tanpa pohon. Namun makin hari keberadaan pohon makin diabaikan. Penebangan hutan, perusakan lingkungan, dan eksploitasi besar-besaran makin menyingkirkan pohon. Kita butuh pohon, tapi kita hanya tahu memanfaatkannya, tanpa banyak yang tahu merawatnya, menjaga keberlangsungan keturunan darinya.

Seperti yang kita tahu bersama, bicara soal pohon, pohon bagi kehidupan mahluk hidup sangatlah penting dan tidak bisa kita kesampingkan. Manusia yang apapun warna kulitnya, agamanya, dan suku bangsanya hidup di bumi yang sama. Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai manusia untuk merawat bumi kita ini. Kalau mau punya lingkungan yang baik, maka kita harus merawatnya dengan baik juga. Mustahil terciptanya lingkungan yang baik, tanpa adanya kepedulian dari kita terhadap pohon. Pohon punya manfaat bagi kehidupan manusia antara lain :

a.         Produsen
Di alam terjadi proses hubungan timbal balik, ketergantungan satu sama lain selalu melibatkan unsur tanaman. Baik secara langsung, maupun nggak langsung.  Rantai makanan dan Piramida makanan misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen. Maka dari itu, kalau tanaman yang bertindak sebagai produsen sampai terganggu keberadaannya atau bahkan terancam kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula.

b.         Menahan Laju Air dan Erosi
Fungsi pohon lainnya adalah menahan laju air. Menurut penelitian, hutan mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60 - 80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi mencegah erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan.

c.         Menjaga Kesuburan Tanah
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah bisa menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur jadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir - butir airnya tidak langsung menimpah permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah.

d.         Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida
Seperti yang diuraikan diatas, Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas. Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida. Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton O2.

e.         Lingkungan Menjadi Nyaman
Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, dan memperindah pemandangan. Hal itu diakibatkan oleh proses evapotrenspirasi pada tanaman yang dapat menyebabkan suhu di sekitarnya menjadi lebih rendah dan kadar kelembapannya meningkat.

f.          Mengurangi Zat Pencemar Udara
Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat. Zat - zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta menimbulkan korosi.

Hal ini tidak dapat disangkal lagi kualitas lingkungan pasti mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Dari studi tentang kesehatan lingkungan tersirat informasi bahwa status kesehatan seseorang dipengaruhi oleh faktor hereditas, nutrisi, pelayanan kesehatan, perilaku dan lengkungan. Menurut paragdima Blum tentang kesehatan dari lima faktor itu lingkungan mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial, linkungan rekreasi, lingkungan kerja. Dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keseimbangan hidup dengan menerapkan pola dan gaya hidup sehat menjadi hal yang harus ditumbuhkan.

Pentingnya peduli akan lingkungan sudah mulai banyak dipublikasikan termasuk di dalamnya tentang pemanasan global dan efeknya pada lingkungan. Sangat penting pula bagi kita semua, baik masyarakat, pemerintah swasta terlebih orang tua untuk mulai mengajarkan pada anak-anak, sebagai generasi masa depan untuk sudah peduli akan lingkungan bahkan sejak usia anak masih dini.

Dunia akan menjadi tempat yang tak tertahankan untuk tinggal di jika lingkungan terus memburuk dengan cara ini dan bumi kita ini bergantung pada manusia untuk menanamkan pentingnya konservasi lingkungan. Cara untuk mengajar anak peduli lingkungkan bisa diterapkan sejak anak usia dini dan ini juga membentuk moral, budaya dan kearifan si anak.

Peranan pendidikan adalah peran yang menentukan kualitas pendidikan seorang anak di usia dini. Begitu juga dengan pengaruhnya terjadap karakter dan perkembangan psikis atau kepribadian dari seorang anak Pendidikan yang ditanamkan pada usia dini ini bukan berarti sebuah pendidikan yang sangat formal dari orang tua, tetapi pendidikan yang lebih santai dengan cara bermain. Bermain merupakan bagian dari perkembangan anak yang tidak bisa lepas begitu saja, terutama untuk anak usia dini yang sedang memasuki tahap emas.

Bukanlah hal yang mudah untuk mengubah pola pikir seseorang untuk melestarikan lingkungan dengan tidak menebang pohon sembarangan atau menanam pohon. Untuk itu kecintaan terhadap kelestarian lingkungan harus ditanamkan sejak dini. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anak anak mencintai lingkungan hidup, baik secara formal di sekolah maupun dirumah. Akan lebih mudah membentuk pola pikir anak anak untuk mencintai lingkungan daripada mengubah pola pikir orang dewasa untuk melestarikan lingkungan.

Cara yang paling mudah untuk mengajari anak mencintai kelestarian lingkungan ialah dimulai dari rumah dan sekolah. Anak memiliki sifat meniru tingkah laku orang orang disekitarnya. Orang tua dapat memberikan contoh menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam dan merawat pohon dan tanaman di halaman rumah. Apabila rumah tidak memiliki halaman yang cukup untuk menanam pohon, maka dapat dilakukan di pot. Ajak anak dalam menyiram tanaman, memberi pupuk dan memotong ranting dan daun yang layu. Jadikan acara berkebun sebagai sarana bermain bagi anak dan membina hubungan dengan anak anak.

Orang tua dapat memberi anak anak sebuah pot dan ajak anak anak  untuk menanam suatu tanaman yang mudah perawatannya. Kemudian ajarkan anak anak agar setiap hari menyiram dan merawat tanaman tersebut sampai tanaman tersebut memberikan hasil. Ketika tanaman tersebut memberikan hasil, berikan pujian kepada anak bahwa kerja kerasnya dapat memberikan manfaat. Hal ini akan memotivasi anak bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk lingkungan.

Di sekolah, para guru dapat mengajak anak didiknya untuk keluar dari kelas dan mengajari cara menanam  pohon dan merawatnya. Bagilah kelas menjadi beberapa kelompok dan minta setiap kelompok untuk membawa satu pohon yang akan ditanam di halaman sekolah. Pada saat menanam pohon, para guru dapat mengajarkan manfaat sebatang pohon bagi kehidupan disekitarnya.

Kegiatan sosial di sekolah biasanya dilakukan dengan memberikan sumbangan sembako kepada orang yang kurang mampu. Tidak ada salahnya mengadakan kegiatan sosial di sekolah dengan menggalakkan akan kebersihan diri dengan dibarengi dengan membagikan bibit pohon atau gerakan menanam pohon di lingkungan sekitar sekolah. Selain manfaat penghijauan yang diperoleh, secara tidak langsung juga mengajarkan masyarakat sekitar untuk ikut melestarikan lingkungan. Seperti yang diuraikan diatas bahwa faktor lingkungan mempunyai pengaruh terhadap kesehatan masyarakat.

Mengajarkan pada anak akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan dapat dilakukan secara bertahap. Anda tidak perlu memaksakan kehendak pada anak, biarkan mereka menikmatinya dan secara pasti mereka pun pasti menyadari untuk menjaga lingkungan dengan cara mereka sendiri. 

Menanamkan rasa cinta kepada lingkungan bisa dimulai dari hal yang kecil, salah satunya dengan menanam pohon. Dengan menanam pohon maka udara yang dihirup tetap bersih, ketersediaan air tanah tetap terjaga dan pohon dapat menjaga kita dari bencana banjir dan longsor. Maka dari itu sangat penting mengajarkan cinta lingkungan sejak dini.

Menggunkan analogi yang berdekatan dengan proses menanam pohon yaitu kegiatannya menabung. ada kesamaan menabung dan menanam pohon dari sisi prosesnya, yaitu sesuatu yang mudah dan manfaatnya akan dipetik dikemudian hari. Memperkenalkan menanam pohon pada anak-anak sesungguhnya semudah halnya menanamkan budaya menabung dan banyak hal kecil lainnya. Tidak perlu hanya dilakukan ketika pada event tertentu, setiap hari bisa dilakukan. Semuanya lebih ditekankan bahwa semuanya akan bermanfaat suatu saat nanti. Salah satu yang terpenting adalah melibatkannya pada kegiatan itu secara langsung, bukan sekedar jadi penonton. Biarkan kaki dan tangannya kotor dengan tanah, yang penting adalah ia menikmati kegiatan itu. Jika hati anak-anak riang, maka akan mudah bagi kita orang tua untuk berbagi pengalaman dan ilmu kepada mereka.

Inti dari Pendidikan Cinta Lingkungan Kepada Anak adalah kita mengajarkan kepada anak usia dini akan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara tidak hanya mengajarkan menabung uang pada anak-anak, menabung pohon pun penting sebagai tabungan masa depan untuk lingkungan hidup yang sehat, juga menjaga kekayaan hayati bangsa kita.

0 comments:

Post a Comment