Friday 27 March 2015

Olga Syahputra Meninggal Dunia Hari Ini

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, artis, presenter serta komedian Olga Syahputra dikabarkan meninggal dunia setelah dirawat di salah satu Rumah Sakit yang berada Singapura. Olga meninggal pada sore waktu singapura.

Permintaan maaf disampaikan oleh manager olga, mba Vera mewakili keluarganya di stasuin TV NET ia menyatakan "Minta maaf kalau ada salah dari Olga," ujar manajer Olga.

Diberitakan pula bahwa Olga rencananya akan dimakamkan di daerah Pondok Kelapa atau Duren Sawit. Disampaikan pula oleh Vera bahwa keluarga Olga pun saat ini masih terlihat syok terkait meninggalnya olga.

Seperti kita ketahui, Komedian kocak ini selama ini menderita sakit dan dirawat di rumah sakit Singapura. Olga dikabarkan menderita penyakit radang selaput otak atau meningitis oleh RSPI. Dan kemudian Olga menjalani perawatan dirumah sakit di Singapura sejak April 2014 samapai akhir hayatnya.

Selamat Jalan Olga, Indonesia kembali kehilangan sosok figur internainmet yang fenomenal, semoag arwah almarhum mendapat tempat terindah disisi Sang Kuasa. Amin

Monday 23 March 2015

Waspada Penyakit Bell’s Palsy (Muka Miring Sebelah)

http://infokitauntukkita.blogspot.com/
Mungkin para pebaca baru mendengar nama penyakit ini, amanya adalah penyakit Bell’s palsy, penyakit Bell’s palsy adalah penyakit kerusakan syaraf, dimana penyakit ini menyerang saraf ke 7 yang ada dibagian muka yang menyebabkan syaraf dibagian muka tidak bekerja, walhasil bagia wajah akan mengendor (tidak kencang), penyakit ini menyerang pada semua jenis kelamin pria maupun wanita, bell’s palsy juga bisa menyerang segala usia, baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa maupun orng tua. Serangan penyakit bell’s palsy biasanya datang secara mendadak, namun tidak selalu juga penyakit ini dating mendadak, gejala awal terjadinya bell’s palsy sampai terjadinya kelumpuhan saraf sehingga mengakibatkan perubahan terutama pada bentuk wajah dan posisi bibir yang tidak simetris lagi antara 1 - 5 tahun, dan fase terjadi pergeseran bentuk dari normal ke abnormal bisa terjadi antara 1 hari- 1 minggu.

Jika pembaca terkena penyakit ini, maka janganlah panik, apalagi patah semangat, penyakit ini bukanlah stroke dan tidak terlalu membahayakan, penyakit ini juga bukan tidak bisa disembuhkan. Meskipun penyakit ini tidak terlalu menyiksa (tidak menimbulkan sakit) tapi mungkin menjadikan penderita minder dan tidak percaya diri. Ini dikarenakan bentuk wajah atau muka menjadi asimetris/tidak normal.menjadi mencong/melorot sebelah, tidak jarang penderita Bell’s palsy mengalami drop mental dan patah semangat, dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan ketenangan bagi para penderita.
Dibawah ini penulis kaan coba rangkum golongan dan jenis bells’s palsy berdasarkan penyebab terjadinya penyakit ini.

Bell’s palsy temporary

Jenis ini termasuk kategori ringan dan bisa disembukan dengan cara pengompresan atau pemijatan ringan pada area yang terkena Bell’s palsy, adapun penyebab awalnya biasanya karena kedinginan di sekitar area kepala dan leher, jenis kategori ringan ini biasanya menyerang anak-anak dan ibu hamil , kategori penyakit ini bisa sembuh dengan cara dikompres dengan air hangat ,pemulihan akan membutuhkan waktu maksimal pada 2 bulan.

Bell’s palsy area

Jenis ini terjadinya inveksi pada area Bell’s palsy, yang mana terjadi pergeseran (melintir) pada saraf yang mengendalikan gerakan pada muka, pendengaran, selaput mata, lidah, kulit kening dan bibir.yang mana di area sekitar saraf tersebut terjadi inveksi pembengkakan kelenjar tiroid. 

Bell’s palsy cidera
Jenis Bell’s palsy cidera adalah terjadinya kerusakan pada jalur saraf pada area saraf ke 7 , sedangkan penyebabnya adalah karena benturan keras pada area pipi, tengkuk dan leher, sehingga terjadi pergeseran syaraf dikarenakan adanya benturan keras, jenis ini biasanya terjadi pada kasus kecelakaan kendaraan, olahraga, benturan dan sejenisnya, kemungkinan waktu penyembuhannya membutuhkan waktu 6 bulan.

Bell’s palsy  Stres Otot
Jenis Bell’s palsy ini disebabkan karena aktifitas yang berat serta terjadinya perubahan suhu yang ekstrim, hal ini akan menyebabkan kondisi otot leher menegang yang menimbulkan tarikan kuat pada saraf ke 7, biasanya jenis Bell’s palsy ini ditandai dengan gejala antara lain pegal pada leher, pundak dan kesemutan pada ubun ubun, biasanya disertai sakit kepala dan kedutan pada bagian tertentu wajah, jenis Bell’s palsy ini ditandai terdapat benjolan pada leher belakang  atau bawah telinga. Biasanya jenis Bell’s palsy ini menyerang orang yang memiliki kesibukan didepan monitor selama berjam-jam, penyembuhan jenis Bell’s palsy ini membutuhkan waktu yang cukup lama antara 1 sampai 3 tahun.

Bell’s palsy ekstrim fluktualy
Jenis Bell’s palsy ini terjadi akibat perubahan cuaca yang drastic, yang mengakibatkan tidak mampunya saraf pada wajah melakukan respon cepat dan dalam beradaptasi, sehingga menimbulkan masalah pada saraf ke 7, jenis Bell’s palsy ini biasanya disebabkan pada kondisi berada diruangan ber AC yang kemudian memicu pembekuan saraf ke 7, kena angin malam saat berkendara, kena air hujan pada bagian kepala, mengguyur kepala menggunakan air, membiarkan rambut basah, minum minuman dingin saat cuaca dan suhu panas.

Bell’s palsy genetika
Bell’s palsy tidaklah, namun jika orang tuanya pernah mengalami bells palsy maka anaknya juga memiliki resiko terkena bells palsy, tentunya kadarnya bervariasi, penyembuhan untuk jenis Bell’s palsy ini bisa memakan waktu antara 1 minggu - 1 bulan
 
Faktor Penyebab Bell’s palsy secara umum
  1. terjadinya tekanan berat pada bagian otot, terutama otot area leher, mata, pundak dan punggung.
  2. Terjadinya inveksi kelenjar tiroid yag mempengaruhi pada jalur saraf ke 7
  3. Berada dalam ruangan atau tempat dengan suhu rendah antara 15 derajad, seringnya terkena angin yang mengarah pada wajah/ubun-ubun langsung yang berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama.
  4. Benturan secara tiba-tiba yang mempengaruhi salah satu jalur otot dan saraf yang terhubung pada saraf ke 7, sehingga menyebabkan pergeseran saraf menimbulkan pembengkakan dan berlanjut menjadi bells palsy.
  5. Cara dan pola tidur yang kurang dan tidak sehat, diantaranya tidur telungkup yang membuat otot leher menjadi melintang, kebiasaan menempelkan muka pada lantai.
Cara mendiagnosa penyakit Bell’s palsy, pemeriksaan untuk memastikan diagnose terkena penyakit Bell’s palsy bisa dilakukan dengan dua cara, diantaranya :

1.    Electromyography (EMG)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur kegiatan aliran listrik otot sewaktu merespon rangsangan yang dilakukan terhadap wajah dan dapat menunjukkan seberapa banyak kerusakan saraf yang terjadi diarea sekitar wajah, serta dapat  memastikan separah mana penyakit Bell’s palsy diderita. 

2.    Imaging scans
Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode sinar rongen (X-ray), magnetic resonance imaging (MRI), atau computerized tomography (CT) yang lebih dapat memastikan penyebab gangguan syaraf tersebut.

Gejala umum terkena penyakit Bell’s palsy yang biasanya dirasakan :

  • Penderita engalami pusing dan pegal pada bagian leher sampai pundak dan pergelangan tangan.
  • Seringnya terjadi kedutan pada bagian bawah bibir, samping hidung, dan pelipismata.
  • Muka terihat tidak simetris/menceng/penyok dn ketika senyum bibir akan lebih mengarah ke arah samping.
  • Susah berkumur, meniup, dan ketika memakan makan, makanan akan tertaut balik dibagian bibir bawah.
  • Terjadinya pergeseran bibir bawah/melintir, bagian lingkar bibir miring dan terjadi bengkak sebelah.
  • Tidak dapat mengerutkan dahi dan alis mata tidak bisa digerakan.
  • Tidak bisa menggerakkan tonjolan pada pipi, dan pipi terasa kaku (mati gerak).
  • Otot mata jadi kendor dan mata selalu berair.
  • Merasakan nyeri pada bagian-bagian tertentu disekitar area leher ke atas.
  • Mata tak bisa berkedip secara bersamaan.
  • Kelopak mata menyempit, lambat berkedip, mudah kemasukan air karena tidak bisa melakukan gerakan reflek menutup mata.
  • Seringnya terjadi kedutan pada bagian bawah bibir dan bagian lainya disekitar muka.
  • Bagian lidah terasa keluh dan kaku sehingga tidak lancar dan tidak jelas saat bicara.
  • Berkurangya indra pendengaran.
Cara menjaga diri agar tidak terkena penyakit Bell’s palsy (tindakan preventif agarterhindar dari penyakit Bell’s palsy)
  • Jangan pernah tidur telungkup dengan bagian muka menempel pada lantai yang dingin.
  • Jangan sekali-kali mengarahkan kipas angin pada bagian wajah dan kepala secara langsung
  • Biasakan menggunakan masker muka ketika bepergian menggunakan sepeda motor.
  • Lakukan pengeringan rambut setelah mandi dan hindari langsung tidur sebelum rambut anda kering
  • Usahakan suhu dingin pada ruangan yang ber AC tidak mengena langsung pada kepala bagian muka dan leher.
  • Jangan lakukan pemijatan/urut pada bagian leher saat demam tinggi
  • Jangan olahraga tanpa terlebih dahulu melakukan pemanasan, terutama olah raga yang berhubungan dengan bergelantung.
  • Lakukan relaksasi dengan pemijatan ringan pada bagian wajah dan leher tiap bulan bagi yang memiliki aktifitas tinggi di depan Komputer.
  • Hindari mandi menggunakan air dingin pada malam hari jika kondisi badan tidak benar-benar prima.
  • Gunakan penutup kepala saat kehujanan.
  • Jangan melakukan pengompresan menggunakan es pada area muka ,leher dan kepala.
  • Hindarkan penggunaan bantal terlalu tinggi pada saat tidur.
Latihan yang dibutuhkan agar terhindar dari serangan Bell’s palsy
Latihan menggerakkan wajah dilakukan minimal 2 – 3 kali sehari, kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya, untuk itu lakukan gerakan wajah sebaik mungkin. Pada fase akut, latihan dapat diawali dengan kompres hangat pada bagian wajah, kemudian lakukan pemijatan pada wajah untuk meningkatkan aliran darah pada otot-otot wajah.

Lanjutkan dengan gerakan-gerakan pada area wajah dan pada are tertentu, ini dimaksudkan agar dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakkan otot-otot wajah. Gerakan yang dapat dilakukan berupa:

  1. Tersenyum lebar
  2. Membuka mulut lebar2 dan menggerakkannya kekanan dan kekiri
  3. Mencucurkan mulut (monyong)
  4. Bersiul-siul
  5. Mengatupkan bibir
  6. Mengerutkan hidung
  7. Mengerutkan dahi
  8. Menarik sudut mulut secara manual dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari
  9. Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari panjang (selain ibu jari)
  10. Menutup mata (merem melek)
Demikian ulasan tentang penyakit Bell’s palsy yang coba saya rangkum, semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi para pebaca semuanya, dan semoag dengan postingan ini kita semua dapat terhindar dari penyakit Bell’s palsy dan sejak dini dapat kita hindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Terimakasih.

Friday 20 March 2015

Problem Bulu Pada Tubuh

http://bacaanuntukdewasa.blogspot.com/
Hampir seluruh wanita dan remaja putri dapat dipastikan mendambakan serta memimpikan mempunyai rambut kepala lembut, lebat, panjang dan indah, selain itu juga memdambakan bulu mata yang yang lentik dan bulu alis yang cantik, agar kecantikan dan sisi kewanitaannya lebih tampak dan dapat dibanggakan. Namun terkadang seringkali muncul permasalahan yang membuat panic para wanita, khususnya pada remaja puber akan memunculkan rasa gelisah, minder bahkan risau, hal tersebut dikarenakan munculnya bulu pada pada tempat-tempat atau anggota badan yang tak lazim, seperti dilengan, betis, dada, perut, punggung bagian bawah dan terutama dibagian wajah.seringkali remaja puteri dipusingkan dengan tumbuhnya bulu disekitar daerah dagu dan dan kumis, dimana tempat ini sangat tiak disukai oleh remaja puteri jika tumbuh bulu. Hal tersebut dapat menjadikan para wanita resah dan tidak percya diri, namun sebenarnya kegelisahan ini dapat diatasi jika kita memahami bahwa tumbuhnya bulu adalah hal yang waar dan alamiah, dan jika berlebih tumbuh bisa ditangani dengan melakukan beberapa kiat dan pengobatan secara medis.

Jenis bulu badan
Secara umum bulu badan terdiri dari dua jenis : Pertama, jenis bulu yang tebal, kasar dan berwarna gelap, jenis bulu ini biasanya tumbuh diketiak. Kedua, jenis bulu istimewa yang tipis dan lembut serta warnanya yang lebih terang, bulu jenis ini tumbuh dihampir seluruh bagian tubuh. Namun bisa saja salah satu dari dua jenis tersebut beralih ke jenis salah satu yang lainnya, yang kasar beralih kelunak seperti botaknya bagian depan kepala laki-laki, dan sebaliknya yang lembut berubah kekasar, lebh tebal dan menjadi hitam, biasanya dipengaruhi kelebihan hormone pada tubuh.
Faktor penyebab tumbuhnya bulu
 Faktor penyebab tumbuhnya bulu yang lebih pada wanita berbeda-beda, bisa disebabkan factor genetic dan bisa disebabkan kelebihan hormone kejantanan pada wanita, untuk diketahui bahwa dalam kondisi normal hormon kejantanan yang terdapat pada wanita tidak akan mempengaruhi terhadap karakter kewanitaan (feminis) seorang wanita, karena jumlahnya sangat sedikit, namun jika horon ini berlebih akan menjadikan bulu yang seula tipis dan lembut yang tumbuh pada bagian badan akan berubah menjadi bulu yang tebal dan kasar, masalah horon kejantanan ini juga dapat dilihat dai ciri lain yang akan muncul, biasanya darah haid yang sedikit, payudara yang tidak mengalami pertumbuhan dan relative kecil, otot membesar dan suara menjadi serak.

Diantara penyebab meningkatnya hormone kejantanan pada wanita adalah terjadinya pembesaran kelenjar diatas ginjal (kelenjar adrenal), dimana dala kondisi normal kelenjar ini memproduksi hormone sangat sedikit, danmun apabila kelenjar tersebut membesar maka hormone yang diproduksinyapun akan meningkat. Selai  itu indung telur (ovarium) juga bekerja menghasilkan hormone kejantanan, apabila kelenjar ovarium membesar atau terbentuk gelebung kecil yang tidak lazim didalamnya atau lapisannya enjadi tebal, produksi hormone kejantanan akan meningkat, selain itu, kelenjar yang berada didasar otak (hipofise) juga berperan dalam menghasilkan kelenjar kejantanan wanita, namun ini terjadi dala berapa kondisi saja.

Pemakaian sebagian jenis obat-obatan dan bahan kosmetik yang dalam jangka waktu yang lama yang berefek pada peningkatan produksi hormone kejantanan seringkali menjdi factor munculnya bulu-bulu tersebut. Sepertihalnya pil kontrasepsi dan sebagian jenis obat anti biotic, sebagian obat epilepsy dan cortisone (obat anti peradangan), obat penguat stamina, obat penambah selera makan dan penurun berat badan. Dan terakhir factor keturunan menjadi factor utama dalam pertumbuhan bulu yang tidak disenangi pada tubuh wanita.

Cara mengatasi problem bulu
Bulu yang tumbuh pada daerah wajah, janggut, kumis dan betis, pada usia puber adalah hal yang wajar serta normal, apabila kadarnya melebihi batas normal bisa diobati dengan banyak cara, dan apabila pertubuhannya relative sangat tebal segera periksakan kedokter spesialis kelenjar agar mendapat penanganan yang efektif untuk diketahui penyebab dan mengetahui cara tepat penanganannya, namun jika masih dapat diatasi sendiri banyak cara  yang bisa dilakukan, cara yang paling ampuh yang bisa dilakukan adalah menggunakan sebagian obat-obatan yang bisa menekan hormone kejantanan, sedangkan pada kondisi pembesaran ovarium biasanya dokter menyarankan untuk melakukan operasi ovarium. Dan jika masalah muncul karena konsumsi obat-obatan yang berefek pada peningkatan hormone kejantanan, maka segeralah berhenti mengkonsumsi obat tersebut agar bisa menghilangkan penyebab munculnya masalah terbut. baca juga Cara Menghilangkan Bulu Berlebih untuk lebih detile mengetahui cara mengatasi problem bulu pada tubuh.

Cara Menghilangkan Bulu Berlebih

http://bacaanuntukdewasa.blogspot.com/
Bulu yang berlebih pada tubuh merupakan hal yang paling tidak disukai oleh kaum hawa, banyak faktor penyebabnya (baca : Problem Bulu Pada Tubuh). Jika penyebab gejala ini tidak teridentifikasi dan terdeteksi, maka ada beberapa cara menghilangkan bulu berlebih yang dapat dilakukan, munkin bisa jadi tidak menyenangkan untuk dilakukan, diantaranya adalah :

a.    Cara Tradisional

Cara yang telah banyak dikenal oleh kalangan kaum hawa adalah dengan menggunakan adonan manisan, cara ini bagi beberapa jenis kulit dapat menyebabkan koplikasi dan iritasi, hal ini bisa diatasi dengan menggunakan salep selama beberapa hari sesuai kebutuhan setelah bulu dirontokkan

b.    Pengunaan Krim Perontok Bulu
Cara ini menggunakan bahan kimia yang dapat menghilangkan bulu sampai kebawah kulit, jika menggunakan cara ini sebaiknya dilakukan tes atau uji coba dulu sedikit pada bagian yang mau dihilangkan bunya, untuk mengetahui kemungkinan jika ada alergi kulit atau tidak.

c.    Mencabut Bulu
Cara ini dapat dilakukan dengan penjepit, benang, lem pencabut bulu atau lainnya yang sekarang banyak sekali dijual, cara ini dapat dilakukan jika jumlah bulu sedikit, namun cara ini juga dapat meninggalkan bekas luka dan berefek munculnya bisul, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan salep.

d.    Terapi Listrik
Cara ini dilakukan oleh ahli dan dilakukan oleh professional, cara inni menggunakan alat listrik khusus yang akan menghilangkan bulu sapai keakar-akarnya, dengan menggunakan alat ini bulu tidak akan tumbuh lagi dalam jangka waktu yang cukup lama.

e.    Mencukur Bulu
Cara ini biasa dilakukan didaerah-daerah yang ditumbuhi bulu tebal, namun biasanya setelah mencukur bulu, bulu akan tumbuh lagi selang 2-3 hari.

f.    Menghilangkan Warna
Cara ini dilakukan menggunakan bahan-bahan penghilang warna seperti air oksigen, cara ini bersifat hanya menghilangkan warna bulu, sehingga warna bulu akan berubah seperti kulit, dan karenanya tidak akan terlalu tapak jelas bulunya, biasanya cara ini digunakan dibagian wajah yang mempunyai bulu sangat tipis.

Monday 16 March 2015

Bahaya Dan Dampak Buruk Penggunaan Dot pada Bayi

Dot atau empeng adalah alat yang biasa dan banyak keluarga pakai sebagai alternative bagi sang ibu untuk memberikan asi pada sang bayi. Selama ini, dot selalu menjadi senjata andalan para ibu ketika mereka harus memberikan ASI perah (ASIP). Ini dikarenakan bentuk dot yang mungil dan mudah digenggam serta struktur karet untuk menghisap yang berbentuk menyerupai puting payudara dianggap bisa membantu bayi minum susu lebih mudah. Dengan dot juga dpat menimilaisir ASIP tumpah dibandingkan dengan metode pemberian ASIP lain seperti dengan sendok dan cangkir. Selain itu, dengan dot merupakan solusi praktis menghadapi agar sang bayi tidak rewel saat dia menangis.

Namun, taukah anda, Bahaya DanDampak Buruk Penggunaan Dot pada Bayi ? Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengungkapkan bahwa pemberian ASIP melalui dot sangat tidak disarankan dan seharusnya dihindari, karena ternyata dot memiliki efek jangka panjang yang buruk untuk anak. Lalu Apa bahayanya? Dibawah ini akan diuraikan apa saja bahaya penggunaan dot bagi bayi.

http://infokitauntukkita.blogspot.com/Menyebabkan Terjadinya Bingung Putting Pada Bayi
Bentuk karet dot ini dibuat menyerupai puting, yang akan membuat anak lebih terbiasa dan suka minum dari dot dibandingkan puting payudara ibu. Jika bayi dibiasakan untuk minum menggunakan dot, lama-kelamaan ia akan lebih memilih minum dari dot dan tak tahu cara minum ASI dari puting payudara ibunya.

Hal ini disebabkan oleh adanya kebingungan bayi akan cara kerja dot dan payudara yang berbeda. Dot memiliki cara kerja yang memudahkan bayi mendapatkan susu tanpa harus mengisap atau menyedot karetnya. Ketika botolnya mulai dimiringkan, secara otomatis dot akan mengeluarkan susu ke mulut bayi.

Sementara ketika bayi menyusu pada payudara berbeda, payudara tidak akan mengeluarkan ASI ketika tidak ada rangsangan dari mulut bayi yang berupa isapan. Bayi harus berjuang dan berusaha untuk mendapatkan ASI dari payudara ibunya, inilah yang menyebabkan bayi selalu berkeringat saat sedang menyusu.  Dan hal ini menyehatkan buat bayi.


Meningkatkan Resiko Infeksi Pada Bayi
Meskipun risiko ASIP tumpah dari dot lebih rendah dibandingkan cara pemberian ASIP lainnya, namun dengan penggunaan dot bukan berarti tidak akan terjadi tumpah juga. Salah satu alasan tumpahnya ASIP ini karena bayi sudah kenyang dengan asi namun tetap dipaksa minum atau tumpah karena bayi tertidur sambil mengedot. Tumpahan ASIP akan mengalir ke arah pipi, hidung, sampai telinga.

Kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi sang bayi. Jika masuk ke dalam organ-organ penting seperti hidung dan telinga, bisa menyebabkan bayi mengalami infeksi saluran pernapasan dan radang telinga. Sedangkan ketika asi langsung dari asi ibu, asi akan berhenti keluar ketika sang bayi berhenti menyedot asi dari putting ibu.

Menyebebkan Gangguan Dan Hambatan Berbicara Pada Bayi
Ketika menyusu pada payudara, bayi harus berusaha untuk mendapatkan susu sehingga rongga mulutnya selalu bergerak. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan otot motorik di bagian ragang sang bayi, sehingga otomatis akan melatih kemampuan berbicaranya. Ketika bayi terlalu sering mengedot, saat ia selalu mendapatkan ASIP tanpa perlu menggerakkan mulutnya, ini akan membuat otot rahangnya sedikit kaku, dan ini yang menjadi factor penyebab memperlambat kemampuan bicara sang bayi.

http://infokitauntukkita.blogspot.com/
Menyebabkan Gangguan Pertumbuhan Gigi Pada Bayi
Cara menyusui dengan menggunakan dot ternyata juga akan memengaruhi pertumbuhan gigi anak. Ini dikarenakan penggunaan dot dalam jangka panjang akan membuat struktur gigi bayi menjadi tidak normal karena si bayi harus menggigit dan menahan dot agar tak jatuh. Beberapa masalah gigi yang timbul akibat penggunaan dot ini, antara lain rahang atas yang terlalu maju atau rahang bawah yang mundur.

http://infokitauntukkita.blogspot.com/
Saran
Penggunaan dot bukan tidak diperbolehkan, namun harus dibatasi, karena jika tidak dikontrol akan banyak menimbulkan masalah bagi si bayi, juga masalah bagi si ibu, sebaiknya bayi diberikan asi eksklusif langsung dari putting payudara ibu, namun jika ada beberapa hal dan kendala terkait itu gunakanlah peralatan menyusui yang dapat meminimalisir gangguang seperti tersebut diatas, semisal menggunakan sendok atau sejenis dot softcup yang menyerupai sendok.

Demikian postingan soal Bahaya DanDampak Buruk Penggunaan Dot pada Bayi, semoga postingan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.