Monday 23 March 2015

Waspada Penyakit Bell’s Palsy (Muka Miring Sebelah)

http://infokitauntukkita.blogspot.com/
Mungkin para pebaca baru mendengar nama penyakit ini, amanya adalah penyakit Bell’s palsy, penyakit Bell’s palsy adalah penyakit kerusakan syaraf, dimana penyakit ini menyerang saraf ke 7 yang ada dibagian muka yang menyebabkan syaraf dibagian muka tidak bekerja, walhasil bagia wajah akan mengendor (tidak kencang), penyakit ini menyerang pada semua jenis kelamin pria maupun wanita, bell’s palsy juga bisa menyerang segala usia, baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa maupun orng tua. Serangan penyakit bell’s palsy biasanya datang secara mendadak, namun tidak selalu juga penyakit ini dating mendadak, gejala awal terjadinya bell’s palsy sampai terjadinya kelumpuhan saraf sehingga mengakibatkan perubahan terutama pada bentuk wajah dan posisi bibir yang tidak simetris lagi antara 1 - 5 tahun, dan fase terjadi pergeseran bentuk dari normal ke abnormal bisa terjadi antara 1 hari- 1 minggu.

Jika pembaca terkena penyakit ini, maka janganlah panik, apalagi patah semangat, penyakit ini bukanlah stroke dan tidak terlalu membahayakan, penyakit ini juga bukan tidak bisa disembuhkan. Meskipun penyakit ini tidak terlalu menyiksa (tidak menimbulkan sakit) tapi mungkin menjadikan penderita minder dan tidak percaya diri. Ini dikarenakan bentuk wajah atau muka menjadi asimetris/tidak normal.menjadi mencong/melorot sebelah, tidak jarang penderita Bell’s palsy mengalami drop mental dan patah semangat, dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan ketenangan bagi para penderita.
Dibawah ini penulis kaan coba rangkum golongan dan jenis bells’s palsy berdasarkan penyebab terjadinya penyakit ini.

Bell’s palsy temporary

Jenis ini termasuk kategori ringan dan bisa disembukan dengan cara pengompresan atau pemijatan ringan pada area yang terkena Bell’s palsy, adapun penyebab awalnya biasanya karena kedinginan di sekitar area kepala dan leher, jenis kategori ringan ini biasanya menyerang anak-anak dan ibu hamil , kategori penyakit ini bisa sembuh dengan cara dikompres dengan air hangat ,pemulihan akan membutuhkan waktu maksimal pada 2 bulan.

Bell’s palsy area

Jenis ini terjadinya inveksi pada area Bell’s palsy, yang mana terjadi pergeseran (melintir) pada saraf yang mengendalikan gerakan pada muka, pendengaran, selaput mata, lidah, kulit kening dan bibir.yang mana di area sekitar saraf tersebut terjadi inveksi pembengkakan kelenjar tiroid. 

Bell’s palsy cidera
Jenis Bell’s palsy cidera adalah terjadinya kerusakan pada jalur saraf pada area saraf ke 7 , sedangkan penyebabnya adalah karena benturan keras pada area pipi, tengkuk dan leher, sehingga terjadi pergeseran syaraf dikarenakan adanya benturan keras, jenis ini biasanya terjadi pada kasus kecelakaan kendaraan, olahraga, benturan dan sejenisnya, kemungkinan waktu penyembuhannya membutuhkan waktu 6 bulan.

Bell’s palsy  Stres Otot
Jenis Bell’s palsy ini disebabkan karena aktifitas yang berat serta terjadinya perubahan suhu yang ekstrim, hal ini akan menyebabkan kondisi otot leher menegang yang menimbulkan tarikan kuat pada saraf ke 7, biasanya jenis Bell’s palsy ini ditandai dengan gejala antara lain pegal pada leher, pundak dan kesemutan pada ubun ubun, biasanya disertai sakit kepala dan kedutan pada bagian tertentu wajah, jenis Bell’s palsy ini ditandai terdapat benjolan pada leher belakang  atau bawah telinga. Biasanya jenis Bell’s palsy ini menyerang orang yang memiliki kesibukan didepan monitor selama berjam-jam, penyembuhan jenis Bell’s palsy ini membutuhkan waktu yang cukup lama antara 1 sampai 3 tahun.

Bell’s palsy ekstrim fluktualy
Jenis Bell’s palsy ini terjadi akibat perubahan cuaca yang drastic, yang mengakibatkan tidak mampunya saraf pada wajah melakukan respon cepat dan dalam beradaptasi, sehingga menimbulkan masalah pada saraf ke 7, jenis Bell’s palsy ini biasanya disebabkan pada kondisi berada diruangan ber AC yang kemudian memicu pembekuan saraf ke 7, kena angin malam saat berkendara, kena air hujan pada bagian kepala, mengguyur kepala menggunakan air, membiarkan rambut basah, minum minuman dingin saat cuaca dan suhu panas.

Bell’s palsy genetika
Bell’s palsy tidaklah, namun jika orang tuanya pernah mengalami bells palsy maka anaknya juga memiliki resiko terkena bells palsy, tentunya kadarnya bervariasi, penyembuhan untuk jenis Bell’s palsy ini bisa memakan waktu antara 1 minggu - 1 bulan
 
Faktor Penyebab Bell’s palsy secara umum
  1. terjadinya tekanan berat pada bagian otot, terutama otot area leher, mata, pundak dan punggung.
  2. Terjadinya inveksi kelenjar tiroid yag mempengaruhi pada jalur saraf ke 7
  3. Berada dalam ruangan atau tempat dengan suhu rendah antara 15 derajad, seringnya terkena angin yang mengarah pada wajah/ubun-ubun langsung yang berlangsung secara terus menerus dan dalam waktu lama.
  4. Benturan secara tiba-tiba yang mempengaruhi salah satu jalur otot dan saraf yang terhubung pada saraf ke 7, sehingga menyebabkan pergeseran saraf menimbulkan pembengkakan dan berlanjut menjadi bells palsy.
  5. Cara dan pola tidur yang kurang dan tidak sehat, diantaranya tidur telungkup yang membuat otot leher menjadi melintang, kebiasaan menempelkan muka pada lantai.
Cara mendiagnosa penyakit Bell’s palsy, pemeriksaan untuk memastikan diagnose terkena penyakit Bell’s palsy bisa dilakukan dengan dua cara, diantaranya :

1.    Electromyography (EMG)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur kegiatan aliran listrik otot sewaktu merespon rangsangan yang dilakukan terhadap wajah dan dapat menunjukkan seberapa banyak kerusakan saraf yang terjadi diarea sekitar wajah, serta dapat  memastikan separah mana penyakit Bell’s palsy diderita. 

2.    Imaging scans
Pemeriksaan ini dilakukan dengan metode sinar rongen (X-ray), magnetic resonance imaging (MRI), atau computerized tomography (CT) yang lebih dapat memastikan penyebab gangguan syaraf tersebut.

Gejala umum terkena penyakit Bell’s palsy yang biasanya dirasakan :

  • Penderita engalami pusing dan pegal pada bagian leher sampai pundak dan pergelangan tangan.
  • Seringnya terjadi kedutan pada bagian bawah bibir, samping hidung, dan pelipismata.
  • Muka terihat tidak simetris/menceng/penyok dn ketika senyum bibir akan lebih mengarah ke arah samping.
  • Susah berkumur, meniup, dan ketika memakan makan, makanan akan tertaut balik dibagian bibir bawah.
  • Terjadinya pergeseran bibir bawah/melintir, bagian lingkar bibir miring dan terjadi bengkak sebelah.
  • Tidak dapat mengerutkan dahi dan alis mata tidak bisa digerakan.
  • Tidak bisa menggerakkan tonjolan pada pipi, dan pipi terasa kaku (mati gerak).
  • Otot mata jadi kendor dan mata selalu berair.
  • Merasakan nyeri pada bagian-bagian tertentu disekitar area leher ke atas.
  • Mata tak bisa berkedip secara bersamaan.
  • Kelopak mata menyempit, lambat berkedip, mudah kemasukan air karena tidak bisa melakukan gerakan reflek menutup mata.
  • Seringnya terjadi kedutan pada bagian bawah bibir dan bagian lainya disekitar muka.
  • Bagian lidah terasa keluh dan kaku sehingga tidak lancar dan tidak jelas saat bicara.
  • Berkurangya indra pendengaran.
Cara menjaga diri agar tidak terkena penyakit Bell’s palsy (tindakan preventif agarterhindar dari penyakit Bell’s palsy)
  • Jangan pernah tidur telungkup dengan bagian muka menempel pada lantai yang dingin.
  • Jangan sekali-kali mengarahkan kipas angin pada bagian wajah dan kepala secara langsung
  • Biasakan menggunakan masker muka ketika bepergian menggunakan sepeda motor.
  • Lakukan pengeringan rambut setelah mandi dan hindari langsung tidur sebelum rambut anda kering
  • Usahakan suhu dingin pada ruangan yang ber AC tidak mengena langsung pada kepala bagian muka dan leher.
  • Jangan lakukan pemijatan/urut pada bagian leher saat demam tinggi
  • Jangan olahraga tanpa terlebih dahulu melakukan pemanasan, terutama olah raga yang berhubungan dengan bergelantung.
  • Lakukan relaksasi dengan pemijatan ringan pada bagian wajah dan leher tiap bulan bagi yang memiliki aktifitas tinggi di depan Komputer.
  • Hindari mandi menggunakan air dingin pada malam hari jika kondisi badan tidak benar-benar prima.
  • Gunakan penutup kepala saat kehujanan.
  • Jangan melakukan pengompresan menggunakan es pada area muka ,leher dan kepala.
  • Hindarkan penggunaan bantal terlalu tinggi pada saat tidur.
Latihan yang dibutuhkan agar terhindar dari serangan Bell’s palsy
Latihan menggerakkan wajah dilakukan minimal 2 – 3 kali sehari, kualitas latihan lebih utama daripada kuantitasnya, untuk itu lakukan gerakan wajah sebaik mungkin. Pada fase akut, latihan dapat diawali dengan kompres hangat pada bagian wajah, kemudian lakukan pemijatan pada wajah untuk meningkatkan aliran darah pada otot-otot wajah.

Lanjutkan dengan gerakan-gerakan pada area wajah dan pada are tertentu, ini dimaksudkan agar dapat merangsang otak untuk tetap memberi sinyal untuk menggerakkan otot-otot wajah. Gerakan yang dapat dilakukan berupa:

  1. Tersenyum lebar
  2. Membuka mulut lebar2 dan menggerakkannya kekanan dan kekiri
  3. Mencucurkan mulut (monyong)
  4. Bersiul-siul
  5. Mengatupkan bibir
  6. Mengerutkan hidung
  7. Mengerutkan dahi
  8. Menarik sudut mulut secara manual dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari
  9. Mengangkat alis secara manual dengan keempat jari panjang (selain ibu jari)
  10. Menutup mata (merem melek)
Demikian ulasan tentang penyakit Bell’s palsy yang coba saya rangkum, semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi para pebaca semuanya, dan semoag dengan postingan ini kita semua dapat terhindar dari penyakit Bell’s palsy dan sejak dini dapat kita hindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Terimakasih.

1 comment:

  1. terimakasih banyak, informasi yang sangat membantu sekali...

    ReplyDelete