Sunday 5 April 2015

Dampak Dan Bahaya Meningitis (Peradangan Selaput Otak)

http://infokitauntukkita.blogspot.com/
Baru-baru ini nama penyakit ini begitu mengemuka, dikarenakan baru-bari ini ada artis comedian, Olga Syahputra, yang meninggal diakibatkan penyakit ini. Meningitis, itu nama penyakit yang beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan. Ada juga artis lain yang menderita penyakit ini, Ashanti isteri dari musisi ternama Anang Hermansyah juga megidap penyakit ini.

Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada lapisan selaput pelindung jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang disebabkan oleh adanya bakteri atau virus. Penyakit ini juga bisa dikategorikan sebagai penyakit yang serius yang harus segera mendapatkan penanganan sejak dini, karena bila penderita penyakit ini sudah pada tahap stadium lanjut, meningitis akan sulit untuk disembuhkan.

Meningitis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti terjadinya kerusakan pada otak, gangguan pada memori, gangguan pada pendengaran, hingga dapat berujung kematian. Dan sepertinya banyak dari masyarakat kita yang kurang memahami secara mendaalam apa penyebab penyakit ini juga bagaimanacara menangani serta agar dapat terhindar dari penyakit ini.

Dengan ini penulis akan coba merangkum hal yang terkait dengan Meningitis, siapa saja yang dapat dimungkinkan terserang penakit ini, apa gejala penyakit ini, bagai mana penyakit ini menjangkit, bakteri apa saja yang dapat menyebabkan meningitis dan lain sebagainya.
Usia Terkena Meningitis

Meningitis dapat menyerang siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, baik bayi, anak kecil, remaja, dewasa maupun orang tua, berikut adalah usia-usia yang beresiko terkena Meningitis :

1. Bayi/ balita dan anak-anak adalah usia yang paling rentan terkena meningitis, lebih dari 50% dari semua kasus Meningitis terjadi pada kelompok kategori usia ini.

2. Remaja, antara usia 15 - 19 tahun ini dinilai rentan membawa bakteri Meningitis.

3. Usia dewasa dan tua juga beresiko terkena Meningitis. Meningitis dapat menyerang setiap saat, terlepas dari kesehatan, jenis kelamin, ras dan usia. Orang yang berumur diatas 55 tahun juga berisiko terkena meningitis karena seiring bertambahnya usia sistem kekebalan tubuh melemah.
Gejala umum penyakit meningitis

Secara umum orang yang menderita penyakit Meningitis akan merasakan gejala seperti dibawah ini :

1.    Demam, tangan dan kaki terasa dingin
2.    Menolak asupan makanan atau muntah jika memakan makanan
3.    Nyeri otot pada tubuh
4.    Mengantuk, perasaan bawaannya kantuk dan kurang responsive
5.    Ritme nafas lebih cepat
6.    Kulit pucat, jerawat muncul pada muka
7.    Ruam yang tidak memudar walaupun ditekan pada bagian tubuh
8.    Badan menjadi tegang dan terasa kaku
9.    Leher menjadi kaku, lebih cenderung tidak menyukai cahaya terang
10.    Sering terjadi kejang-kejang

Gejala meningitis pada bayi

1.    Bayi tampak lemah dan lesu
2.    Tidak aktif dan lincah seperti biasanya
3.    Sering terjadi gemeteran pada tubuh bayi
4.    Sering muntah
5.    Tidak mau minum susu atau makan
6.    Kejang pada tengkuk leher
7.    Rewel / gelisah
8.    Menangis terus menerus
9.    Ada benjolan di bagiankepala

Cara penularan Meningitis
 
Meningitis ini dapat menular, Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman, sharing makan dengan sendok yang sama, pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dengan batang rokok yang sama. Maka jika kamu mengetahui ada rekan, saudara dan tetangga yang menderita meningitis model seperti ini maka kamu haruslah berhati-hati. Biasakanlah mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ketoilet umum atau setelah memegang hewan peliharaan. 

Cara mendiagnosa Meningitis

Tidak mudah memang untuk dapat mendiagnosa penyakit ini, mendiagnosa pasien yang mengalami meningitis harus melalui pemeriksaan yang akurat dan tepat, agar dapat diketahui apa penyebabnya dan bagaimana cara penanganannya, karena beda penyebab akan beda juga cara pengoabatan yang dijalankan.

Tahap awal pemeriksaan akan dilakukan pemeriksaan Lumbar puncture (pemeriksaan cairan pada selaput otak), hal itu dilakukan untuk memastikan seorang menderita meningitis apa tidak. Jarum akan dimasukkan ke dalam kanal tulang belakang untuk mengambil sampel cairan serebrospinal (CSF) yaitu cairan yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang. Lalu kemudiann cairan tersebut akan diperiksa di laboratorium medis untuk diteliti secara mendalam.

Cara pengobatan Meningitis
 
Pengobatan umum yang diberikan untuk meningitis adalah pengaplikasian secara yang cepat dari antibiotik dan obat, kadang-kadang antivirus. Dalam beberapa situasi, obat kortikosteroid juga dapat digunakan untuk mencegah komplikasi dari peradangan yang terjadi secara aktif. Ini dikaenakan meningitis dapat menyebabkan konsekuensi serius jangka panjang seperti defisit tuli, epilepsi, hidrosefalus dan kognitif, terutama jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Pemberian antibiotik secara Infus adalah langkah yang baik yang biasa dilakukan dan dipakai untuk mengurangi atau menghindari resiko komplikasi yang akan terjadi. Antibiotik yang diberikan kepada penderita Meningitis tergantung dari jenis bakteri yang ditemukan dari hasil pemeriksaan intensiv.

Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain antibiotik Cephalosporin (ceftriaxone atau cefotaxime). Sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes akan diberikan Ampicillin, Vancomycin dan Carbapenem (meropenem) juga Chloramphenicol atau Ceftriaxone.

Cara mencegahnya terkena Meningitis

Beberapa bentuk meningitis (seperti yang terkait dengan meningokokus, Haemophilus influenzae tipe B, pneumococci atau infeksi virus gondok) dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin meningitis ini biasanya diberikan pada orang berisiko tinggi seperti remaja, wisatawan yang ingin ke daerah endemik, personil militer dan jamaah haji atau umroh.

Biasakan mencuci tangan dengan bersih setelah kamu dari toilet umum dan ketika ingin dan setelah makan, budayakan gaya hidup sehat sejak dini dengan tidak merokok, mengkonsumsi miras dan obat-obatan terlarang, juga biasakan melakukan olahraga.

Jenis Meningitis

1. Jenis Viral meningitis
Penderita Meningitis jenis ini ditandai seringnya mengalami sakit kepala, kelelahan dan kehilangan memori. Walapun jenis meningitis ini jarang mengancam jiwa, namun kebanyakan orang harus mendapatkan pemulihan total.

2. Jenis Meningitis bakteri
Penderita Meningitis  jenis ini memiliki gejala adanya bercak pada tubuh dan kondisi tubuh seperti flu. Jenis kondisi Meningitis ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis secara intensive. Tidak sedikit orang yang menderita meningitis jenis ini tidak dapat bertahan hidup dalam hitungan jam. Jenis Meningitis ini juga kerapkali menyerang bayi dan anak-anak kecil. 

Bakteri-bakteri yang menyebabkan meningitis

1. Bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri tipe ini adalah penyebab Meningitis terbanyak yang diderita oleh bayi atau pun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

2. Bakteri Neisseria meningitidis (meningococcus).
Jenis bakteri ini adalah penyebab kedua terbanyak. Bakteri ini muncul akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakteri masuk kedalam peredaran darah dan menuju ke otak sehingga mengakibatkan terjadinya radang selaput otak. bakteri ini bisa menyebabkan kematian dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul.

3. Bakteri Haemophilus influenzae (haemophilus).
Bakteri Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang menyebabkan infeksi pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Dengan memberikan vaksin (Hib vaccine) dapat menurunkan peluang terkena meningitis karena bakteri jenis ini.

4. Bakteri Listeria monocytogenes (listeria).

Jenis bakteri penyebab meningitis ini dapat ditemukan di banyak tempat dan di dalam makanan yang tidak steril dan telah terkontaminasi. Bakteri jenis ini biasanya berasal dari hewan peliharaan lokal. Dan makanan yang mungkin terkontaminasi oleh bakteri jenis ini adalah hot dog, keju dan daging sandwich.

5. Jenis bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis adalah Bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Mycobacterium tuberculosis (bakteri penyebab penyakit TBC).

Meningitis dapat menyerang dengan cepat, dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Namun penyakit ini bukan tidak bisa diobati dan dihindari, penyakit ini masih bisa ditangani dengan vaksin. Kebanyakan orang bisa memulihkan diri dengan baik, dan beberapa orang lainnya akan menderita seumur hidup karena efek dari komplikasi meningitis. Hidup sehat dan penanganan sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Demikian ulasan meningitis ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat. Terimakasih.

0 comments:

Post a Comment