Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem
terlengkap untuk keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan
ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai
gletser di daerah tropis. dibawah ini saya akan coba rangkum seputar Keistimewaan Taman Nasional Lorentz untuk sobat semua.
Letaknya membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju
(5.030 meter dpl), hingga perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas
tepi perairan Laut Arafura. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum ekologis
menakjubkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana,
dataran rendah, dan lahan basah.
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang
terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 2,4 juta Ha;
Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman ini masih
belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya.
Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (baca : Indonesia Mempunyai Situs Warisan Dunia Terbanyak di Asean).
Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi
pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga
Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz yang terdiri dari sebuah inisiatif
masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar
Taman Nasional Loretz ini.
Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul
Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional
Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman
Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo,
dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.
Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal
Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz,yang melewati daerah tersebut pada tahun
1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini.
Keunikan Taman Nasional Lorentz
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,
terdapat juga beberapa kekhasan dan keunikan, seperti gletser di Puncak Jaya
dan sungai yang menghilang sampai beberapa kilometer ke dalam tanah di Lembah
Balliem.
Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman
Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di
Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman
nasional ini ada dua jenis kasuari, empat megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis
kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik
diantaranya cendrawasih ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan puyuh salju
(Anurophasis monorthonyx). Satwa mamalia tercatat antara lain babi duri moncong
panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus
aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.
Keanekaragaman hayati di taman nasional ini diperkirakan
berumur 30.000 tahun dan merupakan kediaman suku-suku disana seperti suku
Nduga, Asmat, Dani Barat, Amungme, Sempan. Kemungkinan di taman nasional ini
masih ada suku terpencil yang belum pernah berinteraksi dengan peradaban
modern. Keunikan lain dari taman nasional ini adalah adanya gletser dan sungai
yang menghilang beberapa kilometer di dalam tanah di lembah Balliem.
Suku Asmat terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya.
Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang
pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan
buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah
nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata
berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.
Perpaduan ketiga hal tersebut di atas, yaitu kekayaan
keanekaragaman hayati, gejala alam dan panorama alam, serta budaya masyarakat
tradisionalnya yang demikian tinggi merupakan potensi pariwisata yang luar
biasa. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dikembangkan di kawasan ini,
diantaranya pertunjukan khidupan liar, pendakian puncak jaya, dan atraksi
budaya.
Kawasan hutan Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada
tahun 1997, sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat
terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional
ini telah diidentifikasi dan dikembangkan. Namun demikian, puncak salju abadi
merupakan salah satu potensi bagai wisata minat khusus. Puncak ini setiap tahun
selalu menjadi ajang uji nyali dan ketanggunan bagi para pendaki gunung.
Tempat wisata alam di kawasan Indonesia Timur ini tersebar
di beberapa kabupaten di Provinsi Papua. Namun pencatatan daftar kekayaan alam
Papua disana masih sangat terbatas pada Distrik Kurima di Kabupaten Yahukimo
dan Distrik Sawaerma di Kabupaten Asmat. Kekayaan flora Taman Nasional Lorentz
bervariasi mulai dari tanaman vegetasi alpin beriklim salju hingga tumbuhan
lahan basah dan wilayah dataran rendah. Pencatatan tersebut masih terus
berlangsung saat ini ketika pembangunan beragam fasilitas pendukung pariwisata
Papua sedang diusahakan.
Wisatawan yang mengunjungi pariwisata Papua di Taman
Nasional Lorentz akan bisa menjumpai tanaman pandan, tumbuhan bakau, beberapa
jenis nipah, hutan hujan tropis, sampai dengan padang rumput yang luas. Fauna
khas Papua di Taman Nasional Lorentz adalah burung pigeon crowned, cenderawasih
ekor panjang, kanguru pohon, burung udang, puyuh salju, burung kakatua, burung
kasuari, dan burung madu. Beberapa jenis hewan di atas termasuk binatang
endemik atau binatang khas yang tidak bisa ditemui di tempat lainnya.
Wah, Taman Nasional yang satu ini tidak kalah menariknya kan
sobat, panorama indah dan keaneka ragaman hayatinya sungguh menakjubkan, satu
lagi kebanggaan negeri ini yang bisa ditunjukkan kepada dunia sobat, diatas
rangkuman Keistimewaan Taman Nasional Lorentz yang bisa sobat baca, semoga info
ini bermanfaat untuk sobat semua.
Sumber :
makasih ya gan untuk infonya semoga bertambah sukses
ReplyDelete