Setelah dikembangkan dari kasus kekerasan seksual di sekolah
TK Jakarta International School (JIS), kekerasan yang menimpa AK (korban
kekerasan seksual) bukan kali pertama terjadi sobat. Ke lima tersangka pelecehan
seksual di Jakarta International School tidak hanya
melakukan aksinya satu kali
loh. Berdasarkan penyelidikan penyidik Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya,
terjadi 7 peristiwa pelecehan yang dilakukan oleh Aw, Ag, Za, Sy dan Af sejak
Februari hingga Maret 2014.
Menurutnya sebagian besar lokasi kejadian adalah di toilet
Anggrek, dan satu lokasi lainnya ada di toilet Gymnastic, berjarak beberapa
meter dari lokasi pertama. AK (6), korban pertama, mengalami pelecehan sebanyak
lima kali, yang dilakukan bergantian oleh para pelaku. Pada 20 Maret, pelecehan
dilakukan kepada siswa lain. Polisi juga masih memburu satu orang tersangka
lainnya yang diduga melakukan pelecehan bersama lima tersangka lainnya yang
sudah ditangkap.
Kekerasan seksual ini ternyata dilakukan oleh lima atau enam
orang, dan dilakukan kepada lebih dari 1 anak TK JIS, berikut urutan kejahatan
seksual yang dilakukan oleh pelaku:
- 2 Februari Aw, Za, Sy dan satu orang lainnya, melakukan pelecehan terhadap AK
- 3 Februari pelaku Aw, Za, Sy dan satu orang lain kembali melecehkan AK
- Feb 2014 Pelaku mengaku lupa dengan tanggalnya, Aw, Af dan Ag melecehkan AK.
- 14 Maret Za, Af dan satu orang lainnya melecehkan AK
- 17 Maret pelaku Za, Sy dan satu pelaku lain melecehkan AK
- 20 Maret terdapat 2 peristiwa di toilet Gymnastic. Pertama, Aw, Sy dan 1 orang lainnya melecehkan korban yang tidak diketahui. Kejadian kedua oleh Aw dan Ag, pelaku juga tidak mengenali korbannya.
Menurut keterangan aparat kepolisian kelimanya melakukan
pelecehan kepada korban secara bergantian. Bila salah satunya sedang melakukan
aksinya, maka yang lainnya bertindak memegangi korban dan menjaga pintu toilet.
Gila bener ya sobat, kelakuan bejat para tersangka yang tega
melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak ini, sungguh membuat miris dan
geram, semoga para pelaku kekerasan kepada anak, dimanapun mereka dapat
ditangkap, diadili dan dijatuhi hukuman seberat mungkin, karena mereka telah
merenggut dan merusak masa depan anak-anak penerus negeri ini, bukan saja
merusak kehidupan tapi juga merusak mental anak-anak.
0 comments:
Post a Comment