Thursday, 12 June 2014

Bahaya Sinar Ultraviolet (Dampak Paparan Sinar Matahari)

Sobat, dalam kesempatan ini saya ingin memposting soal dampak paparan sinar matahari, sobat mungkin sering mendengar informasi kerusakan kulit akibat sinar matahari, sebenarnya itu terjadi karena kulit melindungi tubuh dari sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber radiasi ultravioletyang bisa merusak sel-sel tubuh. Pemaparan berlebihan dalam waktu singkat menyebabkan luka bakar karena matahari.

Pemaparan jangka panjang menyebabkan penebalan lapisan kulit paling atas dan peningkatan pembentukan pigmen oleh sel-sel penghasil pigmen. Pigmen (melanin) merupakan zat pelindung alami yang menyerap energi dari sinar ultraviolet dan mencegah masuknya sinar ke jaringan yang lebih dalam. (baca Kanker Kulit).

Rusaknya lapisan ozon bumi menyebakan radiasi ultraviolet atau UV yang mencapai bumi semakin meningkat saat ini. Radiasi ultraviolet atau UV dapat menyebabkan kerusakan kulit, bahkan secara permanen termasuk kanker kulit. Radiasi ultraviolet (UV) dapat menyebabkan kulit Anda terbakar, serta menyebabkan noda-noda cokelat serta penebalan dan keringnya kulit. Radiasi UV dapat merusak DNA, menekan kekebalan tubuh, dan mengaktifkan bahan kimia dalam tubuh yang bisa menimbulkan kanker. Efek negatif lainnya adalah penuaan dini. Bahkan belakangan diketahui bahwa radiasi UVA menembus kulit lebih dalam daripada UVB, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit, dan bisa jadi menekan sistem kekebalan tubuh.

Semua makhuk hidup di semesta ini pasti memerlukan sinar matahari. Manusiapun membutuhkan sinar matahari dalam kehidupan dan kegiatan sehari-hari, dan juga tubuh membutuhkannya untuk kesehatan. Sebagian besar orang beraktivitas di siang hari, sedangkan di malam han adalah waktu untuk melepas lelah. Itu sebabnya sinar matahari sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Disamping sebagai penerangan, sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi tubuh.

Namun, disamping bermanfaat bagi kesehatan, ternyata sinar matahari juga membawa dampak buruk bagi kesehatan kulit. Dampak tersebut akan terlihat karena adanya pengaruh kumulatif dari paparan sinar matahari. Risiko buruk dan sinar matahari di antaranya adalah kerusakan sel-sel kulit, kerutan dini, bintik-bintik hitam, keratosis actinic, dan kanker kulit.

Kepekaan kulit terhadap sinar matahari bervariasi, tergantung kepada ras/bangsa seseorang, dan keadaan kulit secara keseluruhan. Orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin sehingga lebih tahan terhadap efek matahari yang berbaya (termasuk luka bakar karena matahari, penuan kulit dini, dan kanker kulit). Orang kulit putih tidak memiliki melanin di dalam kulitnya dan bisa mengalami luka bakar yang sering meskipun hanya mengalami sedikit pemaparan sinar matahari. Jika tidak memakai pelindung  bisa terkena kanker kulit (baca : Bahaya Kanker Kulit (Waspada Kanker Kulit).

Kita harus waspada terhadap sinar matahari pada kisaran pukul 9 pagi sampai dengan pukul 3 sore hari. Karena, di antara waktu tersebut sinar matahari mengandung sinar ultaviolet (UV), sinar inilah yang dapat merusak kesehatan kulit. Paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari berkontribusi paling banyak terhadap kerusakan dini pada kulit. Banyak perubahan kulit yang umumnya disebabkan paparan radiasi UV berkepanjangan. Berdasar laporan WHO pada 2007, mencapai 90 persen kanker kulit karena bahaya sinar ultraviolet. Ultraviolet merupakan salah satu jenis radiasi sinar matahari. Sedangkan jenis radiasi lainnya adalah inframerah (yang memberikan panas) dan cahaya yang terlihat.

Panjang gelombang yang dimiliki sinar ultraviolet akan berpengaruh terhadap kerusakan kulit. Semakin panjang gelombang sinar UV, semakin besar dampak kerusakan yang ditimbulkannya pada kulit.

  • Menyebabkan kulit kering;
  • Penyebab bintik-bintik hitam atau coklat pada kulit;
  • Bisa menyebabkan kanker kulit jika tidak ditangani atau diberi perawatan kulit yang baik;
  • Terjadi penuaan dini;
  • Merusak kolagen pada kulit sehingga kulit cepat keriput;
  • Membuat kulit terlihat kusam;
  • Menimbulkan penebalan atau penipisan yang tidak normal pada kulit;
  • Menggelapkan warna kulit sehingga kulit putih pun bisa menjadi kehitaman;
  • Memicu psioriasis atau penyakit autoimun pada kulit yang menyebabkan kulit bersisik yang berlapis dan berwarna keperakan;
  • Dapat memicu penyakit lupus vulgaris yang dikenal juga sebagai tuberkolosis kulit dan merupakan penyakit kulit kronis; dan
  • Penyebab hilangnya warna atau pigmen kulit yang abnormal yang disebut dengan nama penyakit Vitiligo.
  1. UV-A adalah sinar ultra violet dengan panjang gelombang paling pendek, yaitu antara 100-290 nm. Sinar UV  inilah yang paling banyak menimbulkan radiasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa UV-A adalah penyebab utama kerusakan kulit dan kerutan, radiasi UV-A mampu menembus kedalam kulit. Selain itu, UV-A dapat menembus kaca.
  2. UV-B adalah sinar ultra violet dengan panjang gelombang sedang, yaitu antara 290 – 320 nm. Sinar UV-B ini  memiliki intensitas tinggi antara pukul 10 pagi sampai pukul 2 siang hari (saat matahari terik). Sebagian besar UV-B ini terbiokir oleh lapisan ozon di atmosfer dan sinar ini tidak bisa menembus kaca. Sinar UV-B Mengakibatkan efek kemerahan pada kulit, memicu eritema, katarak, memicu pertumbuhan kanker kulit. Dalam jumlah kecil, radiasi UV-B bermanfaat untuk sintesis vitamin B dalam tubuh.
  3. UV-C adalah sinar ultra violet dengan panjang gelombang paling-panjang, yaitu antara 320 — 400 nm. Radiasi UV-C ini menyebabkan kerusakan terbanyak. Untungnya, sebagian besar sinar ini terblokir di lapisan ozon atmosfer. Dikhawatirkan penggunaan bahan bahan kimia dewasa ini menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon yang membuat lolosnya banyak UV-C ke bumi dan menimbulkan berbagai dampak merugikan pada manusia.
 (Paparan sinal Ultraviolet)

  1. Biasakan diri untuk menghindarkan diri dari paparan sinar matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore. Karena hal ini tidak dapat dihindari sepenuhnya mengingat banyak aktivitas yang harus dilakukan di luar rumah pada jam-jam tersebut, maka sebaiknya biasakan untuk meminimalkannya.
  2. Tutupi seluruh tubuh dengan pakaian. Bila perlu, gunakan juga topi, payung, maupun kacamata.
  3. Oleskan sunblock atau sunscreen pada seluruh permukaan kulit yang akan terpapar sinar matahari.
  4. Oleskan after sun lotions, yaitu lotions yang berfungsi untuk melembabkan dan menyejukkan kulit setelah terpapar lama dengan sinar matahari. Dengan mengoleskan produk after sun lotions ini berarti Anda sudah mencegah timbulnya pengelupasan kulit serta luka bakar yang disebabkan oleh sinar matahari.
Untuk sobat pahami bahwa dalam penggunaan sunblock untuk kulit di Indonesia, sunblock yang mengandung SPF 15 udah cukup ampuh untuk menangkal garangnya matahari. Tapi, kalau kulit lebih putih bisa gunakan SPF yang lebih tinggi, seperti SPF 30, Tips dan trik menggunakan sunblock jika untuk waktu pagi sampai siang antara jam 9-11 cukup menggunakan sumblock yang mengandung SPF saja, namun jika sudah jam 12-14 siang gunakan sunblock yang mengandung SPF dan Boar Spectrum Sunscreen PA++, kenapa demikian, karena pada waktu siang (antara jam 12-14) paparan sinar matahari lebih besar, dan masuk dalam kategori UV B.

Demikian sobat postingan saya tentang Bahaya Sinar Ultraviolet (Dampak Paparan Sinar Matahari) ini saya sharekan, semoga setelah kita membaca dan memahami ini kita dapat lebih terhindar dari segala penyakit yang akan ditimbulkan. Semoga bermanfaat.



http://lifqual.com/
http://klikdokter.com/

0 comments:

Post a Comment